PERBANDINGAN PEMBERIAN REBUSAN DAUN SIRSAK DAN REBUSAN JAHE TERHADAP PENURUNAN KADAR GULA DARAH PADA PENDERITA DIABETES MELITUS TIPE II DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KUOK

Abstract

Latar Belakang: Prevalensi penderita diabetes mellitus (DM) di Indonesia menempati urutan ke-4 di dunia dengan jumlah penderita sebanyak 12 juta jiwa. Salah satu terapi non-farmakologi yang dapat menurunkan kadar gula darah adalah dengan pemberian rebusan daun sirsak dan jahe. Tujuan: Untuk mengetahui perbandingan pemberian rebusan daun sirsak dan rebusan jahe terhadap penurunan kadar gula darah pada penderita DM tipe II di Wilayah Kerja Puskesmas Kuok. Metode: Jenis penelitian ini adalah quasi-eksperimen dengan menggunakan pendekatan non-randomized control group pre-test - post-test design. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh penderita DM tipe II yang ada di wilayah kerja Puskesmas Kuok yang berjumlah 539 orang dengan sampel sebanyak 20 orang yang dipilih menggunakan teknik purposive sampling. Instrumen penelitian ini menggunakan lembar observasi. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis univariat dan bivariat. Hasil: Rata-rata kadar gula darah sebelum diberikan rebusan daun sirsak adalah 263,40 mg/dl dan setelah diberikan rebusan daun sirsak adalah 198,50 mg/dl. Rata-rata kadar gula darah sebelum diberikan rebusan jahe adalah 265,80 mg/dl dan setelah diberikan rebusan jahe adalah 212,20 mg/dl. Ada pengaruh signifikan pemberian rebusan daun sirsak terhadap penurunan kadar gula darah pada penderita DM dengan nilai p sebesar 0,000 (< 0,05). Ada juga pengaruh signifikan pemberian rebusan jahe terhadap penurunan kadar gula darah pada penderita DM dengan nilai p sebesar 0,000 (< 0,05).